1.
Melihat anaknya selalu mendapatkan
nilai yang jelek dalam ulangan matematika, ayahnya membuat janji kepada anaknya
jika anak tersebut mendapatkan nilai yang bagus dalam ulangan matematika
selanjutnya maka ia akan mendapatkan tas baru. Ketika akan menghadapi ulangan
matematika anaknya belajar dengan tekun dan pada saat nilai ulangan dibagikan
anak tersebut berhasil mendapatkan nilai yang bagus sehingga anak tersebut mendapat
tas baru dari ayahnya.
2. Dian
adalah anak yang periang dan sangat suka sekali bermain. Suatu hari ibunya
memberi nasihat dan membuat janji pada Dian yaitu jika nilai Dian ada lima yang
mendapat nilai bagus maka dian mendapat ponsel baru. Sontak Dian belajar dengan
keras. Ketika pengumuman hasil studinya telah keluar dian tersenyum gembira
karena nilainya bagus semua.
3. Seorang
anak sangat malas sekali bangun pagi, ia selalu bangun kesiangan sehingga ia
selalu terburu-buru untuk berangkat ke kampus. Melihat kebiasaan anaknya
tersebut si ibu pun memberikan sebuah janji kepada anaknya apabila ia dapat
bangun lebih pagi dari biasanya maka uang saku nya akan ditambah oleh ibunya.
Dan benar saja keesokan harinya ia dapat
bangun lebih pagi dari hari-hari sebelumnya dan ia pun mendapatkan uang saku
lebih dari ibunya, dan akhirnya anak tersebut terbiasa untuk bangun pagi.
4. Ketika
kecil saya malas untuk berlatih menulis, suatu hari mama berkata akan
membatalkan niatnya untuk membelikan saya sepeda baru jika saya tidak bisa
menulis dengan lancar sejak saat itu, saya selalu berlatih menulis dengan
sangat giat.
Waktu saya kelas 3 SMA nilai saya
menurun karena kurang belajar. Orang tua saya pun marah kemudian mereka
menjanjikan jika saya lulus UN dengan
nilai yang tinggi maka saya akan diajak berlibur. Dari situ saya mulai rajin
belajar dan membahas soal-soal agar nilai saya tinggi. Dan hasil ujian saya pun
cukup memuaskan. Akhirnya saya pun diajak liburan oleh orang tua saya.
Contoh dari Teori Belajar Classical
Conditioning
1.
Saya merupakan pecinta kopi. Saya
menyukai segala jenis kopi. Setiap selesai meminum kopi yang menurut saya enak
saya akan mengeluarkan suara sendawa yang sangat besar. Suatu hari saya
mendengar dari paman saya bahwa ada satu jenis kopi yang sangat enak di kedai
kopi langganan paman saya. Setelah mendengar itu saya tertarik untuk mencoba
jenis kopi tersebut. Saya langsung pergi ke kedai kopi langganan paman saya
tersebut dan memesan jenis kopi yang dibilang paman saya. Setelah saya mencoba
kopi tersebut saya mengeluarkan suara sendawa yang sangat besar dan saya pun
menilai kopi tersebut itu enak.
2. Sewaktu
saya duduk dibangku SMP saya belum mengenal yang namanya Anime (cartoon
jepang). Namun, seketika itu saya yang sedang menonton Tv melihat salah satu film Anime tersebut dan mulai saat
itu saya menyukai Anime. Setiap kali melihat iklannya pasti saya langsung
senang dan tidak sabar menontonnya.
3. Saya
adalah seorang yang sangat geli sekali dengan anak kucing. Setiap kali melihat
anak kucing tubuh saya dengan refleks akan gemetaran. Pada suatu hari saya
bermain kerumah teman saya dan kebetulan teman saya ini hobi sekalimemelihara
anak kucing yang ketepatan pada saat itu kucingnya ada yang melahirkan. Tidak
sengaja saya meliha anak kucing itu, dan seperti biasanya tubuh saya langsung
gemetaran.
4. Ketika
masih SMA saya sering pulang lewat gang sepi ketika malam hari disertai rasa
takut. Ketika rasa takut saya mulai muncul saya akan berlari sambil berteriak
sekeras-kerasnya. Suatu hari saya mendengar suara langkah kaki seseorang
seperti sedang membuntuti saya. Rasa takut saya pun muncul lalu berlari sambil
berteriak sekeras-kerasnya.
5. Eza
sangat rajin untuk menggosok gigi sebelum tidur. Setelah selesai menggosok gigi
ia langsung pergi tidur. Suatu hari setelah menggosok giginya Eza memakan
kacang-kacangan sebelum tidur. Setelah selesai makan ia pun pergi ke kamar dan
tertidur.
Contoh dari Teori Belajar Kognitif
1
Pak Tambah guru geografi memberikan materi dan tugas untuk siswanya.
Dia menyuruh siswanya untuk mengumpulkkan tugas tersebut tepat waktu di pagi
hari. Hal tersebut dilakukan oleh pak tambah untuk mengetahui sejauh mana
siswanya disiplin dalam mengumpulkan tugas.
2
Seorang anak yang sedang belajar
mengemudi sepeda motor, ia hanya diberikan sebuah intruksi oleh ayahnya
bagaimana cara melajukan sepeda motor tersebut agar bisa jalan. Ia hanya
diberikan tahapan-tahapan nya saja setelah itu ia memikirkan sendiri cara-cara
mengemudi sepeda motor tersebut agar bisa jalan.
3
`Seorang dosen hanya menjelaskan
gambaran umum dari materi diferensial kemudian memberikan contoh-contoh soal
untuk dikerjakan oleh mahasiswa dalam kurun waktu tertentu. Setelah waktu yang
ditentukan habis, dosen mulai menunjuk beberapa mahasiswa untuk mengerjakan
soal di depan kelas. Dari proses tersebut dosen dapat menganalisis sejauh mana
kemampuan dari mahasiswa didiknya.
4
Seorang guru SD kelas satu mengajarkan
pengucapan huruf kepada siswa. Dalam prosesnya guru tersebut pertama-tama
menunjukkan huruf tersebut setelah itu mengucapkan huruf tersebut. Setelah itu
guru menunjuk salah seorang siswa menunjuk satu per satu siswanya.
5
Ketika saya masih duduk dibangku SMP
saya sangat susah sekali belajar fisika. Mengetahui hal tersebut guru saya
mencoba mengajari saya untuk berlajar fisika dengan mengajari saya memahami
teori-teori dasar terlebih dahulu. Setelah saya diajari teori dasar kemudian
guru saya memberikan contoh soal kepada saya dan memberikan batas waktu untuk
saya mengerjakan contoh soal tersebut. Setelah waktu pengerjaan contoh soal
habis guru saya meminta saya mengumpulkannya dan setelah itu guru saya
mengevaluasi hasil kerja saya.
6
Orang tua saya mengajarkan saya untuk
mengenal huruf huruf Al-quran. Kemudian saya pun mulai mengingatnya. Lalu orang
tua saya menyuruh saya untuk mencoba membaca Al-quran sepenuhnya. Saya pun
belajar membacanya . Hasilnya saya bisa membaca Al-quran walau tidak selancar
dan sebagus orang tua saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar