Jumat, 07 April 2017

NGERESUME PSIKOLOGI PENDIDIKAN 2



SELAYANG PANDANG PSIKOLOGI PEDIDIKAN
Psikologi pendidkan adalahcabang dariilmu psikologiyang mengkhususkan diripada cara memahami pengajaran dan pembelajarandalam lingkungan.
Latar Belakang Historis
Bidang latar belajkang psikologi didirikan oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum awal abad ke-20.
Ada 3 perintis diawal sejarah psikologi
Willliam james
William james(1842-1910) memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk”Talk to Teachers”(JAMES,1899/1993) dalam kuliah ini ia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik anak.james mengatakan bahwa eksperimen psikologidi laboraturium sering kali tidak bisa menjelaskan kepada kitabagaimana cara mengajar anaksecara efektif.salah satu rekomendasinya adalah mulai mengajar pada titikyang sedikit lebih tinggidi atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
John Deweydewey
John Dewey (1859-1952) ia menjadi motor penggerk untuk mengaplikasikan psikologi di tingkat praktis.dewey membangun pendidikan pertama di AS , di universitas Chicago, 1894.sebelum dewey mengemukakan pandangan iniada keyakinan bahwa semestinya anak-anakduduk diam di kursi mereka dan mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan. Sebaliknya,Dewy percaya bahwa analk-anak akan belajar lebih baik jika mereka aktif. Dari dewey kita mendapatkan penjelasan anak secara kesluruhan akan beradaptasi dengan lngkungannya. Dewey percaya bahwa anak-anak seharusnya tidak hanya mendapat pelajaran akademik saja, tetapijuga harus di cari cara untuk berpikir dan beradaptasi dngan dunia di luar sekolah. Dia secara khusus berpendapat bahwa anak-nak harus belajar agar mampu memecahkan masalah secarareflektif.


E.L.Thorndike
perbaikan dasar-dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike mengajukangagasan bahwa psikologi pendidikan harus punya bias ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran(O’Donnel & Levin,20010

Diversitas dan psikologi pendidikan awal
Tokoh paling menonjol dalam sejarah psiologi pendidkan kebanyakan adalah pria putih. Seperti james, Dewey, Thorndike. Dua tokoh Amerikaketurunan Afrika yang menonjol dib dang psikologi adalah Mamie dan Kenneth Carlk thn 1939
Perkembangan lebih lanjut
Dalam ilmu psikologi Amerika , pandangan B.F. Skinner(1938) yang didasarkan pad aide-ide Thorndike, sangat mempengaruhi  psikolgi pendidkan  pada pertengahan abad 20. Pendekatan prilaku ala skinner, yang akan di cskripsikan secara rinci menggunakan kondisi terbaik untuk belajar secara tepat. Skinner berpendaat bahwa proses menta yang dikemukakan oleh pskolog seperti james dan Dewey adalah proses yang tidak dapat diamatidan karenanya tidak bisa menjadi subyek studi psikologi ilmiah yang menurutnya dan ilmu tentang kondisi-kondisiyang mengendalikan lingkungan..  
Sebagai eaksinya , pada tahun 1950-an Benjamin Bloom menciptakan taksonomikeahlian kognitif yang mencakup pengingatan, pemahaman, dan pengevaluasian, yang menurutnya harus dipakai dan dikembangkan oleh guru untuk membantu siswa-siswanya. Selama bebrapa dekade terakhir abad ke-20, ahli psikologi pendidikan juga semakin memperhatikan pada aspek sosioemosional dari kehidupn siswa.
Mengajar:Antara seni dan ilmu pengetahuan
  1. Bidang psikologi pendidikan banyak mengambil dari teori dan riset psikologi yang lebih luas. Misalnya, teoi Jean Piaget Vygotsky tidak diciptakan dalam rangka member informasi bagi guru tentang cara mendidik anak. Sebagai sebuah ilmu, tujuan psikologi pendidikan adalah member anda pengetahuan riset yang dapat secara efektif diaplikasikan untuk situasi engajar. Tetapi pengajaran anda tetap merupakan sebuah mengajar.
2         Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student)
Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda, tidak ada yang sama antara siwa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami keberagaman antara siswa satu dengan siswa yang lainnya, mulai dari perbedaan tingkat pertumbuhannya, tugas perkembangannya sampai pada masing-masing potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya, maka bisa menciptakan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
Untuk Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas
Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi pembelajaran yang kondusif mampu membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif. Seorang pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Disinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif,  sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara efektif.
  1. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran
Sebagai sorang pendidik dalam memilih strategi dan metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan tugas perkembangan dan karakteristik masing-masing peserta didiknya. Hal ini bisa didapatkan oleh seorang guru dengan mempelajari psikologi terutama tugas-tugas perkembangan manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah bisa disesuaikan dengan kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal.


2.      Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa (Konseling)
Selain berperan sebagai pengajar di dalam kelas, seorang guru juga diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mempu memberikan bimbingan kepada peserta didiknya, terutama ketika peserta didik mendapatkan permasalahan akademik. Dengan berperan sebagai seorang pembimbing seorang pendidik juga lebih bisa melakukan pendekatan secara emosional terhadap peserta didiknya. Jika sudah tercipta hubungan emosional yang positif antara pendidik dan peserta didiknya, maka proses pembelajaran juga akan tercipta secara menyenangkan.
Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Tugas utama guru/pendidik adalah mengajar di dalam kelas dan melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan. Dengan mempelajari psikologi pendidikan diharapkan seorang pendidik mampu memberikan penilaian dan evaluasi secara adil menyesuikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik tanpa membedakan antara satu dengan yang lainnya.
  1. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
2.      Menilai hasil pembelajaran yang adil
Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.
3.      Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku yang dialami siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu guru dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran.
Penggunaan Media Pembelajaran
Pengetahuan tentang psikologi pendidikan diperlukan guru untuk merencanakan dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media audio-visual, sehingga dapat memberikan gambaran nyata kepada peserta didik.
  1. Penyusunan Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta didik. Misalnya mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa seperti matematika ditempatkan di awal pelajaran, di mana kondisi siswa masih segar dan semangat dalam menerima materi pelajaran.
2.      Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik.
Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar siswanya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru untuk merencanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar