Kegiatan pendidikan formal
biasanya dimulai pertama kali didalam kelas. Dalam pengertiannya kelas dapat
berarti tempat belajar atau proses pembelajaran yang berisi sejumlah siswa
dengan seorang guru. Secara sederhana
manajemen
kelas sama dengan pengelolaan kelas, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh guru
Berdasarkan konsep lama
manajemen kelas berarti upaya mempertahankan ketertiban kelas. Kemudian
menurut konsep modern manajemen kelas merupakan proses seleksi menggunakan
alat tertentu terhadap problem dan situasi. Dengan melihat definisi diatas kita
bisa mengelompokan beberapa pendekatan yang akan dilakukan dalam proses
manajemen kelas. Berikut ini beberapa pendekatan yang biasa digunakan dalam
manajemen kelas
- Pendekatan Intimidasi : Upaya guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi.
- Pendekatan Permisif : Manajamen kelas untuk memaksimalkan kebebasan siswa.
- Pendekatan Buku Masak : Seperangkat kegiatan guru dengan mengikuti petunjuk atau cara yang telah dicontohkan untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif.
- Pendekatan Instruksional : Kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik.
- Pengubahan Tingkah Laku : Pendekatan yang dilakukan guru untuk mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan.
- Pendekatan Penciptaan Iklim Sosio-emosional : Setiap kegiatan yang dilakukan guru bertujuan untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif.
- Pendekatan Sistem Sosial : Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan memertahankan organisasi kelas yang efektif.
Manajemen kelas yang memiliki
sifat ini biasanya berorientasi pada kedisiplinan peserta didik. Sehingga semua
tindakan guru tertuju agar bisa menciptakan dan mempertahankan ketertiban
suasana belajar yang kondusif. Orientasi manajemen kelas dengan sifat permisif
adalah memaksimalkan perwujudan kebebasan siswa. Sehingga para siswa
bebas melakukan apa yang diinginkan dan mengeluarkan potensi yang dimiliki.
Manajemen kelas yang bersifat permisif ini biasanya diterapkan pada pendidikan
anak usia dini.
Titik fokus manajemen kelas
dengan sifat ini adalah penanaman akhlak terpuji dan budi pekerti luhur pada
siswa. Artinya setiap tindakan yang tidak diinginkan dari siswa ditiadakan
menggunakan teori reinforcement. Tindakan guru dalam mengelola kelas
berdasarkan anggapan bahwa kelas merupakan sistem sosial dengan proses kelompok
(group process) sebagai intinya. Dengan demikian, kehidupan kelas sebagai
kelompok dipandang mempunyai pengaruh yang amat berarti terhadap kegiatan
belajar, meskipun belajar dianggap sebagai proses individual.
tujuan manajemen kelas, seperti berikut ini.
- Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
- Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
- Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan siaoal, emosional dan intelek siswa dalam belajar.
- Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,ekonomi,budaya,serta sifat-sifat individunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar